√Doa Qunut ~ Keminjal
Diantara sekian banyak situs di internet yang membahas mengenai Doa Qunut, tapi mengapa Anda memilih untuk mengunjungi situs ini? Tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan bukan? Dan yang tahu jawaban dari pertanyaan diatas adalah Anda sendiri bukan? hehehe, Oke tanpa berpanjang kata, yuk langsung disimak saja ulasan lengkap Doa Qunut dibawah ini.
Ulasan Lengkap Doa Qunut
Seperti yang kita ketahui jika bacaan dalam sholat fardhu tidak dapat di ubah – ubah urutannya. Namun terdapat salah satu bacaan yang dilakukan di sela – sela sholat wajib itu. Doa tersebut merupakan Doa Qunut.
Pengertian
Doa qunut pada umumnya terbagi ke dalam dua jenis doa, yakni qunut nazilah serta qunut setelah shalat shubuh.
Doa qunut nazilah ini merupakan qunut yang dilafadzkan pada saat mengalami musibah. Lalu untuk doa qunut selepas sholat subuh pada umumnya bacaannya lebih pendek daripada doa qunut nazilah.
Bacaan Doa Qunut dan Artinya
1. Doa Qunut Nazilah
A. Doa Qunut Nazilah Amirul Mukminin Umar Bin Khatab
Doa qunut nazilah merupakan doa yang dapat kalian baca di waktu selain sholat subuh, yang mana arti dari doa qunut nazilah itu sendiri mengandung permemohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya, termasuk di waktu keadaan perang berlangsung.
Khalifah Umar Ibnul Khattab r.a sempat membaca qunut nazilah pada saat beliau tengah bertugas dalam memerangi orang – orang nasrani.
gambar 1
Bacaan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
,اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَائَكَ,
اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِيْ لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ
“Allaahummaghfir lanaa wa lil mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal muslimaati wa allif baina quluubihim wa ashlih dzaata bainihim wanshurhum ‘alaa ‘aduwwika wa ’aduwwihim”.
“Allahummal’an kafarata ahlal kitaabi alladziina yashudduuna ‘an sabiilika wa yukaddzibuuna rusulaka wa yuqaatiluuna auliyaaika”.
“Allahumma khaaliif baina kalimihim wa zalzil aqdaamahum wa anzil bihim ba’sakal ladzii laa tarudduhuu ‘anil qaumil mujrimiin(a)”.
Terjemahan:
“Ya Allah, tolong ampunilah kami, kaum mukminat dan mukminin, muslimin dan juga muslimat. Persatukan hati mereka. Perbaikilah silaturahmi diantara mereka serta jayakanlah mereka atas musuh-Mu serta musuh mereka.”
“Ya Allah, laknatlah orang – orang kafir yang ahli kitab yang senantiasa menghalangi jalan-Mu, serta mendustakan utusan – utusan-Mu, dan juga yang membunuh wali – wali-Mu.”
“Ya Allah, porak porandakan kesatuan dan persatuan mereka. Goyahkanlah setiap langkah dari mereka, serta turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tak akan Engkau jauhkan dari kaum yang akan berbuat jahat”.
B. Doa Qunut Nazilah untuk Palestina dan Iraq
Doa qunut satu ini bertujuan untuk mendoakan saudara dan sahabat kita Muslim yang ada di Bumi Palestina serta Iraq. Dimana semoga mereka segera dilepaskan dari penjajahan masa kini.
Bacaan:
اللهم أَعِزَّ الإسلامَ و المسلمين , اللهم أَذِلََّ الشِركَ و المُشرِكِين , أللهم انْصُرْ اخوانَنَا المسلمين و المجاهدين و المُسْتَضْعَفِين , فى فلسطين و فى لُبْنَان و فى العراق وفى كل
مكان و فى كل زمان
“allahuma ‘aeiza al’islam w almuslimin , allahuma ‘adhilaa alshirk w almushrikin , ‘alalahum ansur akhwanana almuslimin w almujahidin w almustadeafin , fa filastin w fa lubnan w fa aleiraq wafaa kl makan w fa kl zman”
Terjemahan:
C. Doa Qunut Lainnya
Berikut ini adalah beberapa bacaan doa qunut yang dapat kalian baca ketika sholat, antara lain:
اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَ بِالْمُسْلِمِيْنَ سُوْءًا وَمَكْرًا وَكَيْدًا فَرُدَّ عَلَيْهِمْ مَكْرَهُمْ أَجْمَعِيْنَ.
“aallahuma man ‘arad bialmuslimin su’ana wamakrana wakaydana faruda ngalaihim makrahum ajmangiin”
Artinya :
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَشْكُوْ إِلَيْكَ ضَعْفَنَا وَقِلَّتِنَا وَهَوَانِنَا عَلَى النَّاسِ
“aallahuma ‘iinaa nashku ‘iilayk daefana waqilatina wahawanina ealaa alnaas”
Artinya :
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
“wasalaa allah ealaa nabinana muhamad waealaa alih wasahbih ‘ajmaeayna, wakhar daeawana ‘ana alhamd lilah rabi alealamina.”
Artinya :
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ، فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ
“allahum tuqubil minhum alshuhada’ washif minhum almardaa waljurhaa, allahum kuna lahum wala takuna ealayhim, fa’iinah la hawl lahum wala quat ‘iilaa bik”
Artinya :
2. Doa Qunut Subuh
Doa qunut subuh yang satu ini merupakan qunut yang dibaca oleh seorang imam atau seseorang pada saat menjalankan shalat shubuh.
Jika ada seorang imam yang membacakan qunut, maka sebagai makmum kita tinggal mengganti akhiran nii (نِي) yang artinya aku menjadi naa ( نَا ) , yang artinya kami (imam dan juga makmum).
Bacaan:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ , وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ ,وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ,وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ ,
وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ, وَإِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ , لاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ , تَبَارَكْت رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ,
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,أَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللّهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
“Allaahumahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baariklii fii maa a’thait,
wa qinii birahmatika syara maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man walait, wa laa ya ‘izzu man ‘aadait, tabaarakta rabannaa wa ta’aalait,
Falakal hamdu ‘alaa maa qadhait, astaghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa baarik wa sallam”
Artinya:
“Ya Allah, berilah hamba petunjuk sebagaimana orang – orang yang sudah Engkau berik petunjuk, serta kasihlah hamba kesehatan sebagaimana orang – orang yang sudah Engkau berikan kesehatan, serta pimpinlah aku sebagaimana orang – orang yang sudah Engkau pimpin, serta berilah berkah terhadap semua sesuatu yang sudah Engkau berikan terhadapku,
Serta berilah hamba perlindungan dari semua kejahatan yang sudah Engkau pastikan. Sebab sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan serta tidak terdapat yang menentukan (menghukum) atas apa yang telah Engkau izinkan. Sesungguhnya tak akan hina orang – orang yang sudah Engkau berikan suatu kekuasaan. Serta tak akan mulia siapa saja yang sudah Engkau musuhi. Semua berkah atas -Mu serta semua keluhuran terhadap -Mu.
Segala puji bagi-Mu atas semua yang telah Engkau pastikan. Hamba memohon ampunan serta kembali (taubat) terhadapmu -Mu. Serta sholawat, rahmat dan juga berkah -Mu atas baginda Nabi Muhammad dan juga keluarga serta para sahabatnya.
Tata Cara Doa Qunut
Terkait dengan bacaan doa qunut subuh, Imam Al-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan:
اعلم أن القنوت في صلاة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا. رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين وقال حديث صحيح
Artinya:
Menurut Imam An-Nawawi, qunut subuh ini merupakan sunah muakkadah, meninggalkannya tak akan membatalkan shalat, namun dianjurkan sujud sahwi, baik ditinggalkan sengaja maupun tidak.
Bacaan qunut subuh:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،
فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
“Allah hummah dinii fiiman hadait.
Wa’aa finii fiiman ‘aafait.
Watawallanii fiiman tawal-laiit.
Wabaariklii fiimaa a’thait.
Waqinii syarramaa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik.
Wainnahu laayadzilu man walait.
Walaa ya’izzu man ‘aadait.
Tabaa rakta rabbanaa wata’aalait.
Falakalhamdu ‘alaa maaqadhait.
Astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wasallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa’alaa aalihi washahbihi Wasallam.”
Terjemahan:
- Ya Allah tuntunlah aku sebagaimana mereka yang sudah Engkau tuntun.
- Serta berilah kesehatan terhadapku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan.
- Serta jagalah aku sebagaimana orang yang sudah Engkau jaga.
- Serta berikan keberkatan untukku pada apa – apa yang sudah Engkau kurniakan.
- Serta selamatkan aku dari segala bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan.
- Maka sesungguhnya Engkaulah yang berhak menghukum serta bukan kena hukum.
Doa qunut yang telah disebutkan di atas dibaca ketika kita melaksanakan shalat sendiri. Jika sedang berjamaah, imam akan dianjurkan untuk mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.
Sebab dalam pandangan dai Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in dimakruhkan berdoa untuk diri sendiri ketika sedang doa bersama. Beliatu menyebutkan:
وكره لإمام تخصيص نفسه بدعاء أي بدعاء القنوت للنهي عن تخصيص نفسه بدعاء، فيقول الإمام: اهدنا
Artinya:
Ketika sedang membaca qunut, imam akan sangat dianjurkan untuk mengeraskan suaranya serta makmum untuk mengamininya.
Dianjurkan juga untuk mengangkat kedua tangan sebagaimana ketika sedang doa pada umumnya. Dan lebih Lebih utama lagi, ketika doa yang mengandung harapan serta permintaan, telapak tangan dihadapkan ke atas. Sedangkan pada waktu doa yang mengandung tolak bala maka punggung telapak tangan dihadapkan ke atas. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah).
Waktu membaca doa Qunut
Terkait dengan tata cara Qunut yakni dilakukan pada saat I’tidal (gerakan berdiri selepas rukuk). Doa paling utama yang dilakukan hanya ketika rukuk terakhir pada sholat serta dilafadzkannya biasanya di waktu sholat Subuh.
Doa Qunut ketika Berjamaah
Sebagai salah satu anjuran jika pada saat tengah mengerjakan sholat Subuh berjamaah dengan orang yang tak melakukan qunut di dalam sholatnya, baik pada saat menjadi imam maupun makmum.
Sebisa mungkin kalian tetap harus menghargainya. Berikut cara pada saat kalian menjadi imam maupun makmum dalam menghadapi bacaan qunut sewaktu sholat.
1. Imam
Maka kalian tetap disunnahkan untuk membaca doa qunut, yakni dengan cara mengganti bacaan i’tidal dengan bacaan doa qunut.
Hal tersebut disebabkan pada bacaan qunut lebih diutamakan sebab hukumnya sunnah ab’adl daripada bacaan i’tidal yang mana hukumnya adalah sunnah hai’at.
2. Makmum
- Qunut boleh dibaca secara ringkas selepas bacaan i’tidal, dengan doa yang meliputi unsur pujian serta istighfar. Walaupun dari ayat – ayat Al Qur’an dengan alasan tak terdapat ada ketentuan mengenai sighot qunut.
- Boleh mufaroqoh.
- Qunut dengan sujud sahwi.
Hukum Membaca Doa Qunut
Dari segi hukumnya, ada beberapa perbedaan hukum dalam pembacaan doa qunut. Sebagai kaum ulama tentu mereka memiliki ijtihadnya masing – masing.
Adapun perbedaan tentang hukum membaca doa qunut, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Disunnahkan
Bacaan qunut subuh akan disunnahkan dibaca secara terus menerus. Sebagaimana yang ada pada suatu hadits yang berbunyi sebagai berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: «مَا زَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا»
Artinya:
Beberapa kaum ulama yang memegang hukum ini diantaranya yaitu: Imam Malik, Ibnu Abi Laila, Imam Syafi’i, serta al-Hasan bin Shalih.
2. Tidak Disyariatkan
Pendapat yang menyebutkan jika doa qunut sudah tak lagi disyariatkan kecuali doa qunut nazilah, maka hal ini diperkenankan untuk membacanya pada saat sholat.
Beberapa kaum ulama yang memegang hukum ini diantaranya yaitu: al-Laits bin Sa’d, Imam Ahmad, serta Yahya bin Yahya Al-Laitsy.
Hal ini dikarenakan qunut adalah suatu perkara yang baru. Sebagaimana bunyi hadist yang ada di bawah ini:
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ سَعْدِ بْنِ طَارِقٍ، قَالَ: قُلْتُ لِأَبِي: يَا أَبَتِ إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ هَاهُنَا بِالْكُوفَةِ، نَحْوًا مِنْ خَمْسِ سِنِينَ، «فَكَانُوا يَقْنُتُونَ فِي الْفَجْرِ؟» فَقَالَ: أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ
Artinya:
Adapun yang dimaksud dengan perkara baru disini merujuk kepada suatu dalil jika doa qunut tetaplah ada tetapi jarang untuk dikerjakan. Sebagai contoh hanya dilakukan pada saat terjadinya suatu peperangan.
3. Mansukh
Bacaan qunut sudah tidak disyariatkan, atau sudah terhapus hukumnya (mansukh). Ulama-ulama yang berpendapat seperti ini adalah beliau Imam Abu Hanifah, Sufyan ats-Tsauri, serta ulama-ulama yang berasal dari Kufah.
Hal ini berdasarkan pada sebuah hadits nabi saw. yang bersumber dari Abu Hurairah ra. yang berbunyi
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ حِينَ يَفْرُغُ مِنْ صَلَاةِ الْفَجْرِ مِنَ الْقِرَاءَةِ، وَيُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ: «سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ»، ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ: «اللهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ،
اللهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ كَسِنِي يُوسُفَ، اللهُمَّ الْعَنْ لِحْيَانَ، وَرِعْلًا، وَذَكْوَانَ، وَعُصَيَّةَ عَصَتِ اللهَ وَرَسُولَهُ»، ثُمَّ بَلَغَنَا أَنَّهُ تَرَكَ ذَلِكَ لَمَّا أُنْزِلَ: {لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ} [آل عمران: 128
Artinya:
Suatu masa Rasulullah SAW. pada saat selesai membaca (surat dari rakaat kedua) pada shalat Fajr serta kemudian bertakbir dan juga mengangkat kepalanya (i’tidal) mengatakan: “Sami’allahu liman hamidah rabbana walakal hamdu”, lalu beliau berdoa pada posisi berdiri. “Ya Allah, selamatkanlah al-Walid bin al-Walid, Salamah bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah serta semua orang yang lemah dari kaum mu`minin.
Ya Allah kokohkanlah pijakan-Mu (adzab-Mu) atas kabilah Mudhar serta jadikanlah atas mereka rasa lapar bertahun – tahun seperti kelaparan yang sempat berlangsung pada zaman Nabi Yusuf. Ya Allah, laknatlah (kabilah) Lihyan, Ri’lu, Dzakwan serta ‘Ashiyah yang bermaksiat terhadap Allah serta Rasul-Nya.
Lalu sampai kepada kami jika beliau meninggalkan hal yang demikian tersebut manakala diturunkan satu ayat (yang artinya): “Tidak ada sedikitpun campur tanganmu ke dalam urusan mereka tersebut atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, sebab sesungguhnya mereka itu adalah orang – orang yang zalim” (QS. Ali Imran (3): 128). (HR.Muslim).
Keutamaan Membaca Doa Qunut
Apabila kita menelisik arti dari doa qunut tersebut, tentu saja ada sekali keutamaan atau manfaat dari membaca qunut itu sendiri.
Sebab yang telah kita ketahui, qunut ini mengandung beragam hal positif yang dapat menyangkut diri kita, orang – orang di sekitar kita, bahkan hingga kepada nabi kita Muhammad SAW.
Berikut ini adalah keutamaan atau manfaat dari doa qunut:
- Permohonan supaya tetap diberikan kesehatan yang dapat dimanfaatkan sebagai nilai – nilai kebaikan.
- Permohonan supaya tetap diberikan petunjuk atau selalu dituntun oleh Allah SWT.
- Supaya senantiasa tetap di dalam perlindungan Allah dari semua marabahaya yang dapat mengancam.
- Supaya senantiasa diberikan sesuatu yang penuh barokah dari Allah SWT.
- Permohonan supaya senantiasa diberikan ampunan oleh Allah SWT.
- Permohonan supaya dapat rahmat, berkah serta salam tetap tercurahkan terhadap baginda Nabi Muhammad SAW. beserta para keluarga serta sahabat – sahabatnya.
- Tetap percaya serta yakin jika seluruh keputusan terdapat di dalam genggaman -Nya, sebagai manusia kita hanya dapat berusaha semaksimal mungkin.
Kesimpulan
Ada beberapa doa qunut yang dapat dibaca ketika sholat. Namun ada pula beberapa hukum yang mengatakan bahwasannya doa qunut Disunnahkan, Tidak Disyariatkan, dan Mansukh atau sudah terhapus hukumnya.
Namun untuk keutamaanya sendiri, doa qunut memiliki beberapa bermanfaat seperti:
- Mendapat Petunjuk
- Diberi Keberkahan
- Dilindungi atau dipelihara oleh Allah
- Disehatkan Badannya
- Diselamatkan dari Marabahaya
Pertanyaan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan terkait doa qunut, antara lain:
Ketika itidal pada rakaat kedua salat subuh. Kecuali apabila berlangsung suatu bencana, maka membaca doa qunut diperbolehkan pada semua salat apabila imam menghendakinya.
Membaca doa qunut dengan cara mengganti bacaan i’tidal dengan bacaan doa qunut. Jika sedang berjamaah, imam akan dianjurkan untuk mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.
Qunut boleh dibaca secara ringkas selepas bacaan i’tidal, dengan doa yang meliputi unsur pujian serta istighfar. Walaupun dari ayat – ayat Al Qur’an dengan alasan tak terdapat ada ketentuan mengenai sighot qunut.
Ada beberapa hukum yang mengatakan bahwasannya doa qunut Disunnahkan, Tidak Disyariatkan, dan Mansukh atau sudah terhapus hukumnya.
Mendapat Petunjuk, Diberi Keberkahan, Dilindungi atau dipelihara oleh Allah, Disehatkan Badannya, dan Diselamatkan dari Marabahaya.
The post Doa Qunut appeared first on Yuksinau.
Itulah tadi ulasan tentang Doa Qunut yang dapat kami sampaikan untuk Sobat pembaca semuanya. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih karena sudah mengunjungi situs keminjal. blogspot. com dan membaca urian diatas hingga selesai. Semoga apa yang kami sampaikan diatas dapat menambah wawasan kita semuanya, tertama untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Ingat untuk selalu bahagia dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Post a Comment for "√Doa Qunut ~ Keminjal"